Kematian
adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari, bahkan tidak bisa
diketahui kapan terjadinya, karena yang mengetahui umur seseorang
hanyalah Tuhan semata. Namun dalam postingan kali ini kami
mengetengahkan gejala-gejala yang muncul saat orang akan/telah
meninggal.
1. Death Rattle
Tache Noire, secara harfiah berarti ”titik hitam”, adalah garis cokelat gelap kemerahan yang akan membentuk horizontal di bola mata. Selama hidup bola mata tetap lembab karena berkedip, tapi kadang-kadang mereka tidak lagi dilindungi setelah kematian. Oleh karena itu, Tache Noire akan terjadi pada individu yang kelopak mata tidak tertutup setelah kematian. Demikian pula, membran mukosa lain seperti lidah yang akan gelap setelah terpapar udara yang terlalu lama. Jika individu tenggelam, atau tubuh itu ditemukan dalam air, NoireTache tidak akan ditemukan sebabnya adalah karena bola mata harus terkena udara kering.
8. Purge Fluid
1. Death Rattle
Death
Rattle adalah istilah umum rumah sakit saat pasien yang hendak
meninggal mengeluarkan suara yang mengerikan, namun apa sebab suara ini
keluar? Hal
ini terjadi setelah hilangnya refleks batuk dan kehilangan kemampuan
untuk menelan. Hal ini menyebabkan akumulasi kelebihan air liur di
tenggorokan dan paru-paru. Meskipun jarang menyebabkan nyeri kepada
pasien, anggota keluarga akan merasa resah dan terganggu karena suara
ini. Siapa pun yang pernah mendengar suara kematian mungkin akan
teringat-ingat terus. Penyedotan, obat anti nyeri dan anti-kecemasan
biasanya diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
2. Cheynes-Stokes Respiration
2. Cheynes-Stokes Respiration
Ini
adalah pola pernapasan yang sangat abnormal ditandai dengan napas yang
sangat cepat dan kemudian periode tidak bernapas (apnea). Dalam jangka
pendek, jantung menjadi lemah dan terlalu banyak bekerja, ini membuat
tubuh hiperventilasi(bernapas normal cepat) dan, kemudian, tidak ada
energi lebih untuk bernapas untuk jangka waktu lama (apnea). Ini berarti
organ-organ semakin kekurangan darah dan, dengan demikian, oksigen
kurang. Tanpa oksigen, sel-sel di organ mulai mati, organ-organ mati dan
akhirnya kematian individu tersebut. Meskipun juga dapat terjadi pada
orang dengan gagal jantung, atau gangguan pernapasan lainnya, biasanya
gejala ini hadir pada saat kematian akan datang.
3. Defecation
3. Defecation
Setelah
kematian, setiap otot dalam tubuh manusia akan berhenti untuk menerima
energi dalam bentuk ATP. Akibatnya, perut akan relaks dan buang air
besar dapat terjadi. Hal ini terutama berlaku pada individu yang telah
makan dalam periode lama sebelum waktu kematian mereka. Faktor lain yang
berkontribusi buang air besar setelah kematian adalah seberapa cepat
tubuh seseorang biasanya mencerna makanan. Hal ini ditemukan lebih
sering dalam kematian tak terduga,daripada kematian normal. Pasien di
pusat-pusat rumah sakit mungkin tidak memiliki nafsu makan selama
beberapa hari sebelum kematian dan, dengan demikian,mungkin tidak akan
buang air besar pada tempat tidur mereka.
4. Rigor Mortis
4. Rigor Mortis
Rigor
Mortis adalah kekakuan setelah kematian, tidak hanya manusia bahkan
binatang pun mengalami rigor mortis. Setelah kematian, tubuh tidak mampu
untuk memecahkan ikatan yang menyebabkan kontraksi - menyebabkan
keadaan kontraksi terus-menerus.Dalam kebanyakan kasus, rigor mortis
dimulai dalam 1-3 jam setelah kematian, dan mulai benar-benar kaku
setelah 24 jam. Bahkan kelompak mata pun mengalami rigor mortis, jika
setelah 3 jam kelopak mata tidak ditutup maka mata si mayat akan tetap
terbuka. Rigor mortis juga mempengaruhi otot-otot lain, menyebabkan
jantung kelihatan membesar, air mani keluar sendiri, dan munculnya
tonjolan-tonjolan di tubuh mayat.
5. Livor Mortis
5. Livor Mortis
Livor
mortis adalah warna ungu-merah yang muncul ketika darah tenggelam
kebagian tubuh tertentu. Livor mortis terjadi dalam area tubuh yang
menyentuh tanah,atau yang menerima tekanan karena kapiler yang
dikompresi - ini mirip dengan menekan jari Anda pada lengan Anda selama
beberapa detik dan mengamati sidik jari anda menjadi putih selama
sekitar tiga detik. Konsep ini membantu koroner menentukan posisi
kematian. Kehadiran atau ketidakhadiran koroner juga dapat membantu
untuk menentukan perkiraan waktu kematian. Hal ini biasanya dimulai 1-2
jam setelah kematian dan menjadi permanen atau ”tetap” dalam 6-12 jam.
6. Algor Mortis
6. Algor Mortis
Adalah
turunnya temperatur tubuh seiring dengan kematian. Terjadi bila suhu
diluar lebih dingin dari suhu tubuh. Orang yang meninggal di lantai
kamar mandi lebih cepat turun suhu tubuhnya daripada orang yang
meninggal di luar, anak kecil lebih cepat turun suhu tubuhnya daripada
orang gemuk. Namun normalnya butuh 24 jam sampai tubuh benar-benar
menjadi dingin atau suhu tubuhnya sama dengan lingkungan sekitar.
7. Tache Noire
Tache Noire, secara harfiah berarti ”titik hitam”, adalah garis cokelat gelap kemerahan yang akan membentuk horizontal di bola mata. Selama hidup bola mata tetap lembab karena berkedip, tapi kadang-kadang mereka tidak lagi dilindungi setelah kematian. Oleh karena itu, Tache Noire akan terjadi pada individu yang kelopak mata tidak tertutup setelah kematian. Demikian pula, membran mukosa lain seperti lidah yang akan gelap setelah terpapar udara yang terlalu lama. Jika individu tenggelam, atau tubuh itu ditemukan dalam air, NoireTache tidak akan ditemukan sebabnya adalah karena bola mata harus terkena udara kering.
8. Purge Fluid
Adalah
cairan berwarna merah kecoklatan yang keluar dari mulut dan lubang
anus, sering disalahartikan sebagai cedera otak atau darah biasa. Ini
muncul sebagai akibat dari gas yang terbentuk di seluruh tubuh. Ketika
terjadi pembentukan gas dalam perut dan usus, perut dapat menjadi tegang
dan buncit. Selanjutnya, peningkatan tekanan abdomen menyebabkan
pembersihan cairan kotor, darah kebiruan dari vagina, mulut dan hidung.
Sebuah cairan bercampur kotoran yang sama juga akan muncul dari rektum
(anus). Purge Fluid dapat berguna dalam menentukan waktu kematian. Jika
seseorang meninggal dalam iklim panas, seperti Texas atau Meksiko,
cairan ini dapat dilihat dalam waktu kurang dari 24 jam.
9. Degloving
9. Degloving
Setelah
kematian kulit akan mengelupas, terutama kulit pada jari-jari dan
kuku, gejala ini membuat kulit mengelupas seperti sarung tangan atau
kaos kaki. Hal ini terjadi sebagai akibat dari pembengkakan gas pada
batang, leher dan anggota badan, yang menjadi bengkak sehingga
seseorang dapat mengira mayat itu obesitas. Ketika gas busuk berada di
bawah sejumlah besar tekanan,mereka melepaskan diri dari tubuh dan
seluruh massa yang membusuk hancur bersama jaringan lunak. Degloving
adalah istilah yang tepat karena anda dapat menarik kulit tangan mayat
seperti anda melepas sarung tangan. Uniknya walau kulit luar dapat
mengelupas, sidik jari si mayat masih tetap ada.
10. Maceration
10. Maceration
Maserasi
berarti “lunak dalam rendaman” dalam bahasa Latin. Hal ini mengacu
kepada bayi yang mati dalam rahim, antara bulan keenam dan bulan
kesembilan kehamilan. Dekomposisi mereka sedikit berbeda karena terendam
lama di dalam cairan ketuban. Mereka menyerupai mayat direndam dalam
air. Kulit bayi akan terlihat seperti mendidih atau “terbakar” karena
kulit mereka terlepas dari tubuh. Jika bayi tersebut tetap berada di
rahim selama beberapa hari, tengkorak mulai hancur dan otak mulai
mencair. Jika bayi dikeluarkan dari rahim dalam waktu 24 jam setelah
mereka mati, dan udara masuk ke dalam tubuh sang ibu maka bukan maserasi
yang terjadi namun pembusukan.
jangan lupa "Like" disini yah ^_^
gak masuk akal??
ReplyDelete