Seorang
pemain biola, mengatakan hidupnya hancur setelah terjadi kesalahan
dalam penulisan namanya di sebuah program festival musik. Abdul Shahid
mengatakan ia telah dipermalukan setelah penulisan nama pertamanya
dituliskan ‘bal’, dalam bahasa Bengali kata tersebut berarti rambut yang
tumbuh disekitar organ genital manusia. Lebih dari 85.000 salinan
program musik tersebut disebarkan oleh Tower Hamlets council, untuk
menyambut perayaan Festival Baishaki Mela tahun lalu.
Shahid
(43th) ayah dari empat anak, kemudian menuntut ganti rugi kepada pihak
Tower Hamlets sebesar 300.000 poundsterling atas kerusakkan yang
diakibatkan kepadanya, ujar London evening Standard. Ia melakukan tuntutan tersebut karena merasa dipermalukan, sehingga mengganggu kehidupan dan usahanya mencari nafkah.
Kasus
misprint (kesalahan mencetak) ini telah tersiar ke berbagai negara,
bahkan di Amerika saja telah sembilan kali penayangan, sementara di
salah satu channel televisi Bengali kasus ini disiarkan secara regular.
“Namaku dihancurkan, ini adalah sebuah bencana. Semua masyarakat di negeri ini mengenalku,” ucap Shahid.
“Ketika
aku dan keluargaku pergi keluar rumah, banyak orang yang sepertinya
sedang mengejekku. Mereka mengatakan ‘Bal, Bal, dan aku merasa malu.”
“Aku
telah kehilangan kehidupan normalku. Aku adalah pemain biola yang
popular, namun setelah kejadian ini terjadi, aku tidak berlama-lama di
luar rumah. Aku hanya merasa nyaman berada di luar rumah ketika malam
hari tiba,” tambahnya.
Sementara
juru bicara Tower Hamlets Council mengatakan: “Sebuah klaim bantahan
Tower Hamlets telah dikeluarkan dan sedang dalam proses.” (**)